Thursday, June 4, 2015

Pengertian Gaji dan Upah

Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan seperti manajer. (Mulyadi, 2001, 377).
Penggajian dapat diartikan sebagai proses pembayaran upah kepada seseorang atau individu untuk pengganti hasil kerja atau jasa yang telah dilakukan. Jadi Sistem penggajian atau kepegawaian adalah sistem yang mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian pelaporan kepegawaian. (Mulyadi, 2001, 377).
Sistem menyajikan cara-cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajamen. Pemrosesan harus meliputi pengurangan pajak, potongan tertentu, pelaporan kepada pemerintah dan persyaratan-persyaratan kepegawaian lainnya. Pemrosesan penggajian merupakan satu kegiatan yang peka terhadap hukuman denda maupun penjara jika pencatatan yang dibuat tidak memadai. Sistem yang efisien diperlukan untuk menjaga hubungan baik antara pegawai dan perusahaan.

Open Database Connectivity (ODBC)

Dalam suatu sistem database berbasis client/server ketergantungan terhadap suatu produk server dengan suatu produk client dapat dihindari melalui pemakaian Open Database Connectivity (ODBC) yang merupakan salah satu software Applaication Program Interface (API). Dalam setiap produk database biasanya selalu disertai dengan driver ODBC nya masing-masing yang akan digunakan oleh software aplikasi lain yang berbeda produk untuk melakukan pengolahan data. Dengan adanya ODBC ini pengembangan suatu software aplikasi database khususnya yang menggunakan platform Opening System ( OS ) microsoft (Windows 95/98 atau NT) menjadi lebih fleksibel.

Konfigurasi sistem database berbasis client/server yang menggunakan ODBC adalah sebagai berikut :
Dalam lingkungan database online berbasis web, ODBC diletakan di web server yang akan menjembatani antara client melalui browser dalam database server.


Definisi Browser

Untuk mengakses web page memerlukan browser, browser adalah suatu program yang dirancang untuk menampilkan informasi dari server-server komputer pada jaringan. Informasi tersebut biasanya dikemas dalam page dan setiap page mempunyai link yang menghubungkan informasi tersebut ke informasi yang lainnya. Browser diantaranya Netscape Navigator, Microsoft Internet Explorer, Cello, NCSA mosaic dan lain sebagainya.

Terdapat empat jenis dari browser yang ada. Jenis yang pertama browser yang memerlukan TCP/IP. Jenis yang lainnya seperti Amerika On-line, Pipeline dan Prodigy, hanya bekerja bila digunakan terutama dengan layanan on-line. Jenis ketiga adalah interface berbaris karakter seperti Lynx. Jenis browser yang lain seperti Slipknot, memberikan kepada anda interface grafis selama anda bekerja dengan hubungan “shell account” biasa (Purbo, 2001)
Berikut ini beberapa hal yang idealnya harus dimiliki oleh Web Browser :
  1. Mudah diinstal dan mudah disesuaikan dengan pemakai
  2. Memungkinkan anda menjelajahi web dengan mudah
  3. Memungkinkan anda melihat jenis-jenis dokumen web yang paling umum
  4. Mendukung keamanan transaksi
  5. Mendukung piranti internet/usenet yang lain dan bekerja cepat.

Stop-and-Wait Flow Control

Stop-and-Wait flow control (kontrol flow berhenti-dan-tunggu) merupakan bentuk yang paling sederhana dari flow control. Proses kerjanya sebagai berikut: Entitas sumber mentransmisikan frame. Setelah entitas tujuan menerima frame, maka entitas tujuan akan mengirim balasan bahwa frame tersebut baru diterima dan siap untuk menerima frame berikutnya. Sumber harus menunggu balasan diterima sebelum mengirimkan frame berikutnya. Tujuan dapat menghentikan arus data dengan cara tidak memberi balasan.

Prosedur ini bekerja dengan baik, namun pengiriman frame dalam jumlah yang besar dan dalam situasi dimana panjang bit dari jalur lebih besar dari panjang frame, akan terjadi ketidakefisienan yang parah. Hal ini disebabkan, karena hanya ada satu frame saja yang dapat dilintaskan dalam satu waktu. Intinya, untuk rate data yang sangat tinggi, serta untuk jarak yang sangat jauh antara pengirim dan penerima maka dengan mengaplikasikan stop-and-wait flow control dimungkinkan terjadinya penggunaan jalur yang tidak efisien. [2]

Konsep dan Terminologi Transmisi

Transmisi data terjadi di antara transmitter dan receiver melalui beberapa media transmisi. Media transmisi dapat digolongkan sebagai guided atau unguided. Pada kedua hal itu, komunikasi berada dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan guided media, gelombang dikendalikan sepanjang jalur fisik. Contoh-contoh guided media adalah twisted pair, coaxial cabel, serta serat optik. Unguided media menyediakan alat untuk mentransmisikan gelombang-gelombang elektromagnetik namun tidak mengendalikannya, contohnya adalah perambatan (propagation) di udara dan laut.
Istilah hubungan langsung dipergunakan untuk menunjuk pada jalur transmisi di antara dua perangkat dimana sinyal dirambatkan secara langsung dari transmitter menuju receiver tanpa melalui peralatan perantara, berbeda dengan amplifier atau repeater yang dipergunakan untuk meningkatkan kekuatan sinyal.

Sebuah transmisi dapat berupa simplex, half duplex, atau full duplex. Pada transmisi simplex, sinyal ditransmisikan hanya pada satu direction (arah), satu station sebagai transmitter dan lainnya sebagai receiver. Pada operasi half-duplex, kedua station dapat mentransmisikan, namun hanya satu station pada saat yang sama. Sedangkan pada operasi full duplex, kedua station bisa mentransmisikan data secara bersamaan. [2]

Tuesday, June 2, 2015

Sistem Kriptografi Asimetris

Sistem kriptografi asimetris biasanya lebih dikenal dengan kriptografi kunci-publik (public-key cryptography). Ide kriptografi asimetris ini pertama kali dimunculkan oleh Whitfield Diffie dan Martin Hellman pada tahun 1976. Diffie dan Hellman mempostulatkan sistem ini tanpa menunjukkan algoritmanya. Walaupun demikian mereka menjabarkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu algoritma public-key yaitu :
  1. Mudah secara komputasi bagi suatu pihak B untuk mengkonstruksi sepasang kunci asimetris (kunci public KU, kunci pribadi KR).
  2. Mudah secara komputasi bagi pengirim A, dengan memiliki kunci public B dan pesan yang ingin dienkripsi, M, untuk menghasilkan ciphertext (C) :
    C = EKUb(M)
  3. Mudah secara komputasi bagi penerima B untuk mendekripsi ciphertext yang dihasilkan dengan menggunakan kunci pribadinya untuk mengembalikan pesan aslinya.
    M = DKRb (C) = DKRb[EKUb(M)]
  4. Tidak bisa secara komputasi bagi pihak ketiga untuk memperoleh kunci pribadi KRb hanya dengan mengetahui kunci public KUb.
  5. Tidak bisa secara komputasi bagi pihak ketiga untuk mengembalikan data asli M hanya dengan mengetahui kunci public KUb dan ciphertext C. Walaupun bukanlah suatu keharusan bagi semua aplikasi public-key, namun persyaratan keenam bisa ditambahkan :
  6. Fungsi enkripsi dan dekripsi bisa diterapkan dengan urutan yang dibalik :
    M = EKUb[DKRb(M)]

Kegunaan dari persyaratan keenam adalah untuk penerapan tanda tangan digital (digital signature) yang digunakan memecahkan isu otentikasi (authentication) dalam masalah keamanan data.
Menurut Stalling, proses enkripsi public-key sederhana melibatkan empat tahap berikut :
  1. Setiap user di dalam jaringan membuat sepasang kunci untuk digunakan sebagai kunci enkripsi dan dekripsi dari pesan yang akan diterima.
  2. User mempublikasikan kunci enkripsinya dengan menempatkan kunci publiknya ke tempat umum. Pasangan kunci yang lain tetap dijaga kerahasiaannya.
  3. Jika user A ingin mengirimkan sebuah pesan ke user B, ia akan mengenkripsi pesan tersebut dengan menggunakan kunci publik user B.
  4. Pada saat user B ingin mengirimkan sebuah pesan ke user B, ia akan menggunakan kunci pribadinya sendiri. Tidak ada pihak lain yang bisa mendekripsi pesan itu karena hanya B sendiri yang mengetahui kunci pribadi B.

Model Sederhana Sistem Kriptografi Asimetris
Sampai saat ini hanya ada beberapa sistem cryptography asimetris yang dipublikasikan. Yang paling berhasil sejauh ini adalah algoritma RSA yang memenuhi keenam persyaratan public-key di atas. Di samping itu, algoritma enkripsi public-key yang lain adalah LUC, DSS, Diffie-Hellman dan lain-lain.
Kunci publik adalah kunci yang tidak disembunyikan dan boleh diketahui oleh orang lain. Kunci publik digunakan dalam proses enkripsi.
Kunci private adalah kunci rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Kunci private digunakan dalam proses dekripsi. [3]

Sistem Kriptografi Simetris

Enkripsi simetris sering juga disebut sebagai enkripsi konvensional atau enkripsi kunci-tunggal (single key). Pada model enkripsi simetris ini digunakan algoritma yang sama untuk proses enkripsi/dekripsi dengan memakai satu kunci yang sama.
Model sederhana Sistem Kriptografi Simetris
Keamanan dari enkripsi simetris bergantung pada beberapa faktor, yaitu :
  1. Algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga tidaklah praktis untuk mendekripsi suatu pesan hanya dengan memiliki cyphertext saja.
  2. Keamanan dari enkripsi simetris adalah bergantung pada kerahasiaan kunci, bukan kerahasiaan dari algoritma enkripsi itu sendiri. Semakin panjang kunci yang dipakai maka semakin sulit untuk menebak kunci dengan menggunakan metode brute force attacks (mencoba semua kemungkinan kunci).
Algoritma enkripsi simetris yang popular dewasa ini adalah DES (Data Encryption Standard) dengan panjang kunci 56-bit, IDEA (128-bit), Twofish (sampai dengan 256-bit), Rijndael (sampai dengan 256-bit) dan lain-lain. [3]

Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di universitas pada khususnya.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian mahasiswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan mahasiswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 

Sistem Informasi Penjualan

Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa yang bisa dikategorikan sebagai berikut:
  1. Penjualan Tunai
    Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli.
    (Mulyadi, 2001, 202)
  2. Penjualan Kredit
    Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. (Mulyadi, 2001, 202)
  3. Penjualan Konsinyasi
    Penyerahan fisik barang-barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, secara hukum dapat dinyatakan bahwa hak atas barang-barang ini tetap berada di tangan pemilik sampai barang-barang ini dijual oleh pihak agen penjual. (Allan R.Drebin, 1999, 158)
  4. Penjualan Leasing (Sewa Beli)
    Jasa sewa barang yang menetapkan syarat-syarat pilihan pengalihan hak atas barang kepada pemakai oleh pemiliknya di akhir masa sewa. (Skousen, Stice, Stice, 2000, 860)

Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari transaksi penjualan adalah sebagai berikut:
  1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu
  2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
  3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
  4. Nama dan alamat pembeli.
  5. Kuantitas produk yang dijual.
  6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
  7. Otoritas pejabat yang berwenang.
    (Mulyadi, 2001, 205)

Fungsi yang terkait dalam melaksanakan transaksi penjualan adalah:
  1. Fungsi kredit
    Fungsi ini bertanggung jawab atas  pemberian kredit kepada pelanggan terpilih.
  2. Fungsi penjualan
    Fungsi penjualan bertanggung jawab melayani kebutuhan barang pelanggan.
  3. Fungsi gudang
    Fungsi gudang menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan.
  4. Fungsi pengiriman
    Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang yang kuantitas, mutu dan spesifikasinya sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan.
  5. Fungsi akuntansi
    Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi berdasarkan faktur penjualan.
  6. Fungsi penagihan
    Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat surat tagihan secara periodik.
    (Mulyadi, 2001, 204)